Nambahin Sayyidina dalam Sholawat Nabi

Bagaimana menambahkan kata sayyid kedalam sholawat yang ada pada doa tahiyyat?

Yang perlu kita sepakati diawal adalah ibadah itu tauqifiyyah atau nunggu dalil, ada dalil kita jalan tidak ada dalil kita stop. Demikian dalam kaidah fiqh.

(√) Kita perdalam, apa tidak boleh menambah kata "sayyidina" dalam sholawat?
(-) Kan itu baik.
(√) Permasalahannya bukan baik atau buruknya. Namun ada dalil yang memerintahkan atau tidak? Bahasa halusnya, Nabi mengajarkan demikian atau tidak?
(-) Loh bukankah Nabi itu pemimpin/ tuan seperti dalam hadits
أنا سيد ولد آدم يوم القيامة ولا فخر
“Aku adalah sayyid anak Adam pada hari kiamat maka janganlah berbangga diri.” (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah).

(√) Iya haditsnya benar, shahih. Tapi cara berdalilnya yang tidak tepat. Sekarang gini, kalau alasannya baik dicoba deh pas adzan kita tambahin saja: asyhadu alla ilaha illallahu akbar. Atau asyhadu anna muhammadarrasullullahu shallallahu 'alaihi wasallam. Kira kira gimana? Ya digebukin orang sekampung dikira aliran sesat. Nah demikian pula dalam sholawat ketika tasyahud. Nabi tidak menuntunkan demikian, ya kita manut saja. Adapun diluar sholat maka hadits diatas baru bisa dipakai, karena haditsnya umum mau nambah sayyidina boleh enggak juga boleh, demikian pendapat para ulama.

Wallahu a'lam
Baca juga pembahasan lengkapnya disini
----------------------
Pogung Rejo 26 Agustus 2015